Di dunia hiburan Jepang, ada beberapa istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang menyukai anime, manga, dan musik Jepang. Tiga istilah yang paling umum adalah wibu, otaku, dan wota. Meski sering digunakan bergantian, sebenarnya ada perbedaan di antara ketiganya. Berikut adalah paparan tentang perbedaan antara wibu, otaku, dan wota.
Wibu
Istilah wibu berasal dari kata “weaboo” yang diadaptasi dari bahasa Jepang “wēbu”. Wibu merujuk pada orang yang menyukai budaya populer Jepang secara umum, termasuk anime, manga, musik, dan permainan. Seseorang yang menjadi wibu biasanya sangat terobsesi dengan budaya populer Jepang dan sering mengidentifikasi diri mereka sebagai orang Jepang.
Wibu biasanya cenderung meniru budaya Jepang dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, mereka mungkin suka memakai pakaian khas Jepang seperti kimono atau yukata, serta memasukkan kata-kata Jepang dalam percakapan mereka. Mereka juga sering berkunjung ke Jepang dan berusaha mempelajari budaya Jepang secara lebih mendalam.
Otaku
Otaku adalah istilah yang lebih khusus dibandingkan wibu. Meski otaku juga menyukai anime, manga, dan musik Jepang, namun mereka lebih fokus pada satu genre atau topik tertentu. Sebagai contoh, seseorang yang sangat terobsesi dengan anime mecha dapat disebut sebagai otaku mecha. Seorang otaku juga sering memiliki koleksi barang-barang terkait anime atau manga yang mereka sukai.
Istilah otaku pertama kali muncul di Jepang pada tahun 1980-an dan digunakan untuk menggambarkan orang yang sangat terobsesi dengan anime dan manga. Di kalangan masyarakat Jepang, istilah otaku memiliki konotasi negatif, karena sering dihubungkan dengan kesepian dan kecanduan. Namun, di kalangan penggemar budaya populer Jepang di seluruh dunia, istilah otaku digunakan secara positif.
Wota
Wota adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penggemar musik Jepang, terutama idol grup dan artis solo. Istilah wota berasal dari kata “otaku” dan diadaptasi untuk menggambarkan penggemar musik Jepang yang sangat terobsesi dengan artis atau grup musik yang mereka sukai.
Wota sering melakukan hal-hal yang agak ekstrem untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap artis atau grup musik yang mereka sukai. Misalnya, mereka sering mengenakan pakaian khas penggemar, seperti T-shirt atau lightstick, saat konser atau acara lainnya. Mereka juga sering membuat banner dan poster untuk menunjukkan dukungan mereka kepada artis atau grup musik yang mereka sukai.
Perbedaan antara Wibu, Otaku, dan Wota
Sekarang, setelah kita membahas tentang wibu, otaku, dan wota secara terpisah, mari kita lihat perbedaan di antara ketiganya. Perbedaan utama antara ketiganya terletak pada fokus ketertarikan mereka. Wibu menyukai budaya populer Jepang secara umum, sedangkan otaku lebih fokus pada satu genre atau topik tertentu, dan wota lebih fokus pada musik Jepang, terutama idol grup dan artis solo.
Selain itu, wibu cenderung meniru budaya Jepang dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan otaku dan wota tidak selalu melakukan hal tersebut. Wota juga lebih sering melakukan hal-hal ekstrem untuk menunjukkan dukungan mereka kepada artis atau grup musik yang mereka sukai, sedangkan wibu dan otaku tidak melakukan hal tersebut.
Terakhir, istilah otaku memiliki konotasi negatif di kalangan masyarakat Jepang, sedangkan wibu dan wota tidak memiliki konotasi negatif.
Kesimpulan
Secara singkat, wibu, otaku, dan wota adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang menyukai anime, manga, dan musik Jepang. Ketiganya memiliki perbedaan dalam fokus ketertarikan mereka, cara mereka mengekspresikan kecintaan mereka terhadap budaya populer Jepang, dan konotasi yang melekat pada setiap istilah tersebut.
Jadi, jika kamu adalah penggemar anime, manga, atau musik Jepang, sekarang kamu sudah tahu perbedaan antara wibu, otaku, dan wota. Jangan lupa untuk memilih istilah yang tepat sesuai dengan ketertarikanmu dan jangan terlalu terobsesi ya!