Pengertian Close Source Adalah: Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Close source atau proprietary software merupakan jenis perangkat lunak yang memiliki kode sumber tertutup dan hanya dapat diakses oleh pemilik atau pengembangnya. Artinya, pengguna tidak dapat melihat atau memodifikasi kode sumber dari perangkat lunak tersebut. Berbeda dengan open source yang memiliki kode sumber terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja.

Kelebihan dan Kekurangan Close Source

Kelebihan dari close source adalah keamanan dan stabilitas yang lebih terjamin karena hanya pengembang yang memiliki akses ke kode sumbernya. Selain itu, close source juga dapat memberikan layanan dukungan yang lebih baik dan pengembangan produk yang lebih terstruktur.

Namun, kelemahan dari close source adalah ketergantungan pengguna pada pengembang atau pemilik perangkat lunak tersebut. Selain itu, pengguna tidak memiliki kontrol penuh terhadap perangkat lunak tersebut dan tidak dapat memodifikasinya sesuai kebutuhan.

Contoh Close Source

Beberapa contoh perangkat lunak yang termasuk ke dalam kategori close source antara lain Microsoft Windows, Adobe Photoshop, dan Microsoft Office. Semua perangkat lunak tersebut memiliki kode sumber tertutup dan hanya dapat diakses oleh pengembang atau pemiliknya.

Cara Kerja Close Source

Saat pengguna membeli atau menggunakan perangkat lunak close source, pengguna hanya dapat menggunakan fitur-fitur yang disediakan oleh pengembang. Pengguna tidak dapat memodifikasi atau menambahkan fitur sesuai kebutuhan. Selain itu, pengguna juga tidak dapat melihat atau mengubah kode sumber dari perangkat lunak tersebut.

Pengembang atau pemilik perangkat lunak akan merilis pembaruan atau update secara berkala untuk meningkatkan kinerja dan keamanan perangkat lunak. Pengguna harus memperbarui perangkat lunak mereka secara teratur untuk mendapatkan fitur dan keamanan yang lebih baik.

Perbedaan Close Source dan Open Source

Perbedaan utama antara close source dan open source terletak pada aksesibilitas kode sumber dari perangkat lunak tersebut. Pada open source, kode sumber terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja. Sedangkan pada close source, kode sumber tertutup dan hanya dapat diakses oleh pengembang atau pemiliknya.

Open source memberikan kebebasan pengguna untuk memodifikasi atau menambahkan fitur pada perangkat lunak sesuai kebutuhan. Sedangkan close source memberikan keamanan dan dukungan yang lebih terjamin karena hanya pengembang yang memiliki akses penuh terhadap kode sumber.

Kesimpulan

Dalam pengertian close source adalah jenis perangkat lunak yang memiliki kode sumber tertutup dan hanya dapat diakses oleh pengembang atau pemiliknya. Kelebihan dari close source adalah keamanan dan stabilitas yang lebih terjamin, sedangkan kelemahannya adalah ketergantungan pengguna pada pengembang dan kurangnya kontrol penuh terhadap perangkat lunak tersebut.

Beberapa contoh perangkat lunak yang termasuk ke dalam kategori close source antara lain Microsoft Windows, Adobe Photoshop, dan Microsoft Office. Saat pengguna membeli atau menggunakan perangkat lunak close source, pengguna hanya dapat menggunakan fitur-fitur yang disediakan oleh pengembang dan tidak dapat memodifikasi atau menambahkan fitur sesuai kebutuhan.

Perbedaan utama antara close source dan open source terletak pada aksesibilitas kode sumber dari perangkat lunak tersebut. Open source memberikan kebebasan pengguna untuk memodifikasi atau menambahkan fitur pada perangkat lunak sesuai kebutuhan, sedangkan close source memberikan keamanan dan dukungan yang lebih terjamin karena hanya pengembang yang memiliki akses penuh terhadap kode sumber.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *