Programmer adalah salah satu bidang usaha yang sangat berhubungan dengan komputer dan sistem operasinya. Bahkan beberapa program yang dibuatnya, pastinya didelegasikan untuk hal ini. Oleh karena itu, sangat wajar dan wajib hukumnya, seorang programmer mengetahui cara kerja sistem operasi.
Daftar Isi:
Pengertian Sistem Operasi
Sebelum kamu beranjak untuk tahu cara kerja dari sistem operasi, ada baiknya Anda memulai memahami dasar dan pengertiannya dulu.
Secara garis besar sistem operasi adalah software yang terpasang pada harddisk perangkat komputer Anda. Fungsinya adalah sebagai alat komunikasi dengan usernya.
Lebih lengkapnya, kamu bisa baca seputar pengertian sistem operasi terlebih dahulu.
Bisa dibilang sistem operasi ini adalah syarat dari komputer, yang dapat menggerakkan seluruh fungsi komputer dalam menjalankan setiap tugas yang diberikan. Tanpa adanya sistem operasi, komputer tidak akan bisa Anda gunakan seperti sedia kala.
Selain itu dengan adanya sistem ini, manusia tidak perlu memahami sebuah kode biner untuk menikmati dan menggunakan komputer. Jadi dengan fungsi ini, kamu bisa lebih leluasa memanfaatkan komputer sesuai kebutuhan.
Jadi singkatnya ada 4 fungsi dasar dari sistem, dimana sistem bekerja sesuai perintah penggunanya. Adapun fungsi tersebut adalah memory management, processor management, dan file management.
Cara Kerja Sistem Operasi
Secara garis besar, cara kerja dari sistem operasi sangat tergantung pada hardwarenya. Jadi antara brand hardware satu dengan yang lainnya, pasti memiliki perbedaan tampilan, fitur bahkan keseluruhan code. Namun jika Anda perhatikan, dari semua sistem selalu memiliki pola kerja yang sama.
Sistem operasi menggunakan hardware untuk berkomunikasi dengan penggunanya, misalkan monitor untuk menampilkan visual, sound card untuk suara dan hardisk untuk penyimpanan datanya. Sebuah sistem operasi akan mengatur seluruh lalu lintas aktivitas sebagai layanannya untuk penggunanya.
Jika ingin diruntut, kira-kira cara kerja sistem operasi akan jadi seperti ini:
Proses starting
Saat komputer dinyalakan, komputer akan masuk sistem BIOS dan membaca sistem yang bekerja. Komputer akan mengirim sinyal ke sistem operasi, sinyal ini disimpan di hardisk melalui RAM.
Proses ini dinamakan booting sistem, yang terjadi sesaat ketika pengguna menekan tombol power. OS akan menyiapkan segala aplikasi yang siap kamu gunakan, dengan bantuan fitur API (Application Program Interface). Fitur tersebut akan meringkas sistem perintah pada komputer menjadi lebih ringan dan mudah digunakan.
Open Software
Sistem akan melakukan segala manajemen proses, hal ini mencakup penjadwalan, pembuatan file, penghapusan file, edit dan masih banyak lagi. Namun sistem ini akan bekerja setelah instruksi dieksekusi oleh penggunanya.
Setelah menerima instruksi, sistem operasi akan memproses dan mengubah perintah menjadi informasi pada sebuah software. Misalnya saat kamu membuka mesin pencarian, pastinya akan ada jeda waktu dimana sistem komputer mengolah perintah dan menerjemahkan pada layar monitor dalam tampilan browser.
Close Program dan Shutdown
Langkah selanjutnya dari sebuah sistem operasi adalah menutuh program dan mematikan komputer. Cara kerja sistem operasi saat close program adalah aplikasi memerintahkan aplikasi melalui API, untuk menghentikan layanan yang diberikan.
Setelah proses selesai sistem akan kembali ke tampilan desktop. Begitu pula saat mematikan komputer, sistem akan memberi perintah pada seluruh sistem layanan. Hingga beberapa saat mesin akan berhenti, namun pada saat mesin berhenti tanggal waktu masih bekerja dengan bantuan baterai Cmos yang menjaga realtime komputer.
Nah itulah pengertian dan cara kerja sistem operasi, dengan mengetahui hal ini programmer akan lebih bisa menalar jalan program yang akan digunakan. Hal ini juga berguna ketika kamu ingin membuat hardware yang didukung sistem komputasi.
