Motherboard dikenal sebagai papan sirkuit utama dalam perakitan PC. Lalu tahukah Anda jika ada beberapa jenis-jenis motherboard yang digunakan dalam pembuatan PC.
Apa saja itu? Simak pengertian dan jenis-jenis motherboard beserta fungsi motherboard. Sehingga Anda memahami berbagai pilihan yang tersedia dan tahu penggunaan ukuran yang sesuai.
Daftar Isi:
Pengertian Motherboard
Motherboard merupakan tempat menghubungkan komponen dan menyediakan logistik utama supaya semua komponen bekerja secara terkoordinasi.
Untuk mengetahui terdiri dari apa saja komponen motherboard, baca postingan kami tentang komponen motherboard beserta fungsi dan gambarnya.
Sebenarnya motherboard hadir di semua perangkat seperti desktop, laptop, tablet, dan smartphone. Akan tetapi ukuran motherboard dan cara perangkat menampung sangat bervariasi karena ketersediaan ruang.
Contoh di Desktop. Sebagian besar komponen pada desktop masing-masing dapat dipasang dan mudah diganti. Namun berbeda pada smartphone atau laptop.
Karena beberapa komponen pemasangannya dilakukan dengan disolder di papan sehingga sulit diganti atau diupgrade.
Selain itu, setiap motherboard memiliki kemampuan, fitur, dan ukuran/bentuk fisik yang juga berbeda.
Maka dari itu, lanjutkan membaca untuk mengetahui jenis-jenis motherboard dan fungsinya.
Fungsi Motherboard
Sebelum mengenal jenis-jenisnya, Anda harus tahu fungsi motherboard berikut:
- Berperan sebagai platform pusat tempat terpasangnya seluruh komponen elektronik, seperti CPU, RAM, VGA, sampai hard disk drive.
- Bertindak menghubungkan berbagai slot ekspansi atau antar perangkat keras untuk melakukan aktivitas tertentu.
- Merupakan pusat manajemen catu daya untuk semua bagian dari seluruh komputer.
- Mengkoordinasikan berbagai perangkat sehingga memungkinkan berfungsinya sistem komputer dengan baik.
Komponen Motherboard
Komponen motherboard juga penting untuk diketahui. Umumnya, komponen motherboard akan berbeda karena bergantung pada merek maupun model perangkat keras. Berikut ini komponen yang umum berada di motherboard.
- Chipset merupakan komponen utama motherboard yang memiliki fungsi dalam menjembatani arus data dengan komponen lain.
- Slot PCI merupakan komponen periferal sebagai pemasang perangkat PCI, contohnya WiFi card, sound card, dan LAN car
- Power connector terdiri dari 24 pin (24 luban) yang berfungsi dalam menyambungkan arus listrik power supply serta
- Slot RAM merupakan komponen untuk meletakkan slot memory RAM dengan bentuk memanjang dan memiliki pengait di ujungnya.
- North bridge controller merupakan juga dikenal sebagai host bridge atau Memory Controller Hub bertanggung jawab untuk tugas-tugas yang membutuhkan kinerja tertinggi.
- Memiliki slot IDE & SATA
- South bridge controller sebagai pengatur komunikasi di antara CPU, komponen motherboard lain, dan Kinerja menjadi lebih lambat.
- Slot AGP adalah saluran point-to-point yang memiliki kecepatan tinggi untuk menghubungkan VGA ke sistem komputer. Fungsi utamanya sebagai penolong dalam meningkatkan kecepatan grafik komputer 3D.
- BIOS (basic input-output system) adalahfirmware sebagai inisialisasi hardware selama booting dan memiliki pelayanan runtime dalam sistem operasi maupun
5 Jenis-Jenis Motherboard yang Paling Umum Dijumpai
Berikut beberapa jenis-jenis motherboard gaming dan biasa yang pernah digunakan:
1. Motherboard AT Baby/AT (Advanced Technology)
Jenis motherboard ini dikembangkan oleh IBM sekitar tahun 1980-an dan merupakan jenis motherboard yang pertama. Untuk ukuran, secara fisik memang cukup besar, yaitu 12 x 13.8 inch.
Ternyata meskipun memiliki ukuran yang demikian, pada motherboard AT pemasangan komponen tergolong sulit. Termasuk untuk troubleshooting dan upgrading. Karena jarak antara setiap komponen terlalu dekat.
Selain itu, AT Baby juga merupakan motherboard PC pertama yang membangun soket untuk port I/O. Di mana socket 7nya digunakan untuk chip Intel dan klon X86 dari AMD dan Cyrix.
Awalnya, AT Baby banyak digunakan pada PC 386, pentium awal, dan 486 sehingga tidak sesuai untuk desktop mini. Sampai akhirnya AT digantikan oleh motherboard ATX.
2. Motherboard ATX (Advanced Technology Extended)
Motherboard ATX dikembangkan Intel selama tahun 1990-an dan merupakan hasil pengembangan dari motherboard AT. Dibandingkan AT, ATX memiliki ukuran yang lebih kecil dan menyediakan pertukaran komponen yang terhubung.
Selain itu pada jenis motherboard ATX Anda juga akan melihat peningkatan dalam aspek konektor.
Sementara versi kecil dari ATX yaitu Micro-ATX yang harganya lebih murah atau versi yang lebih mahal dan lebih luas, EATX.
3. Motherboard ITX (Information Technology Extended)
Disebut juga sebagai motherboard terkecil yang ada dan ideal untuk pekerjaan normal. Karena sebagian besar jenis motherboard ini akan Anda temukan di desktop kecil.
Jadi, jika dulunya Anda sering menemukan motherboard dengan ukuran besar dan memiliki banyak jumlah slot, dengan ITX ukurannya telah berkurang drastis.
Kini, motherboard ITX memiliki beberapa jenis dengan ukuran dan jumlah komponen sampai slot yang bervariasi.
Berikut di antaranya:
Nano I
Memiliki dimensi 4,7 x 4,7 inch yang tidak terdiri dari port lama dan tidak dirancang untuk komputer pribadi. Ukurannya yang kecil membuat perbaikan port hanya dapat dilakukan dalam jumlah terbatas.
Jadi jika Anda membutuhkan jumlah tambahan atau lebih banyak ruang pada motherboard, Anda harus menghapus beberapa. Karena pada dasarnya Nano 1 lebih ideal untuk sistem tertanam.
Menariknya, Nano 1 dilengkapi dengan fitur yang dapat mengontrol kinerja desktop secara keseluruhan.
Mini ITX
Motherboard yang cukup umum karena dapat Anda temukan di sebagian besar komputer. Memiliki ukuran 7 x 6,7 inch yang memungkinkan untuk meningkatkan portabilitas dan terdiri dari 2 slot memori serta 1 slot PCIe.
Motherboard ini juga banyak digunakan di AMD dan Intel dengan harga yang terjangkau.
Pico ITX
Memiliki dimensi 2,8 x 3,9 inch dan ideal untuk sistem tertanam. Kelebihannya, Pico ITX menggunakan daya yang rendah sehingga memungkinkan penggunaan dalam waktu yang cukup lama tanpa khawatir lag atau panas dengan kecepatan sampai 1.5GHz.
ITX Selular
Dikembangkan oleh teknologi VIA sekitar tahun 2009 dengan ukuran 2,4 x 2,4 inch. Pada jenis motherboard ini jika Anda berniat menghubungkan lebih banyak perangkat, maka membutuhkan pemasangan papan I/O.
Karena hanya memiliki sedikit jumlah port.
4. Motherboard BTX (Balanced Technology Extended)
Hadir untuk mengelola tuntutan teknologi terbaru yang membutuhkan lebih banyak daya dan menghasilkan lebih banyak panas. Karena memang sistem BTX sengaja dirancang untuk mengurangi kebutuhan daya seluruh item.
Bahkan BTX juga mampu mereduksi panas yang dihasilkan dan berisi lampiran teknologi canggih. Seperti komponen periferal interkoneksi ekspres, serial, dan bus serial universal.
Sampai pada pertengahan 2000-an, akhirnya Intel menghentikan pengembangan dari motherboard BTX. Sebaliknya, Intel berfokus pada pengembangan CPU berdaya rendah, sehingga mengurangi panas dan membuat ATX lebih efisien.
5. Motherboard LPX (Low Profile Extended)
Motherboard LPX memiliki ukuran kecil dan lebih sesuai untuk smartphone dan komputer desktop mini.
Jika dibandingkan versi sebelumnya, LPX hadir dengan 2 peningkatan yaitu dalam port input dan output serta kartu riser yang menyediakan lebih banyak slot dan koneksi yang lebih mudah.
Meskipun dalam hal penempatan komponen, LPX berbeda dari motherboard lainnya. Di mana port paralel, serial, dan PS/2 video terpasang di tempat yang berbeda.
Menariknya, LPX tampak lebih ramping dan efisien dari pendahulunya lantaran peletakan kartu ekspansi dan kartu riser yang sejajar.
Hanya saja, pada motherboard LPX Anda tidak akan menemukan slot untuk AGP (Accelerated Graphic Port). Di mana AGP membantu adanya koneksi langsung ke PCI.
Namun, masalah tersebut akhirnya terselesaikan pada motherboard NLX.
Setelah memahami pengertian, fungsi sampai jenis-jenis motherboard, sekarang Anda tahu apa yang dibutuhkan untuk menciptakan PC yang sesuai dengan kebutuhan Anda.